Di balik hiruk-pikuk dunia modern yang serba cepat dan bising, masih ada tempat yang sunyi tapi menenangkan. Tempat itu adalah Pondok Pesantren Al-Khoir Buntet Pesantren Cirebon. Di sanalah jalan cahaya ditempuh dengan tiga bekal utama: ngaji, khidmah, dan berkah.
Pagi buta, saat langit Cirebon masih berselimut kabut, suara langkah kaki santri mulai terdengar di halaman pondok. Mereka bergegas menuju aula, membawa Al-Qur’an dan kitab kuning yang sudah mulai lecek karena sering dibuka. Di ruang-ruang pengajian, suara para santri melantunkan matan dan syarah mengalun lembut, dibimbing oleh para ustadz dan kiai yang penuh sabar.
Ngaji di Al-Khoir bukan hanya tentang membaca teks Arab, tetapi juga menyelami lautan hikmah. Santri diajak memahami makna, mengamalkan adab, dan meneladani akhlak ulama. Di antara dinding-dinding klasik pondok, setiap huruf yang dibaca menjadi doa. Setiap penjelasan guru menjadi petunjuk hidup. Di sini, ngaji bukan sekadar belajar, tapi bentuk cinta kepada ilmu dan kepada Allah.
Lalu ketika pengajian usai, suasana pondok tak lantas sepi. Santri berpencar, menjalankan tugas khidmah masing-masing. Ada yang menyapu halaman, menimba air, menyiapkan makan untuk kiai, atau merapikan sandal-sandal jamaah. Semua dilakukan dengan ikhlas, tanpa merasa rendah. Karena mereka tahu, khidmah adalah bagian dari pendidikan hati.
Di Pondok Al-Khoir, khidmah adalah pelatihan hidup yang nyata. Santri diajarkan bukan hanya untuk tahu, tapi juga untuk tangguh. Bukan hanya cerdas, tapi juga berjiwa sosial dan penuh hormat kepada guru. Mereka belajar bahwa melayani adalah bentuk penghambaan kepada Allah, dan setiap keringat yang menetes adalah bagian dari jihad menuntut ilmu.

Dan dari ngaji yang sabar serta khidmah yang ikhlas, muncullah berkah. Tak bisa dihitung dengan angka, tapi terasa dalam kehidupan. Banyak alumni Al-Khoir yang kini menjadi tokoh masyarakat, pendidik, pengusaha, bahkan pemimpin, yang semuanya berawal dari sajadah ngaji dan sapu khidmah di pesantren ini.
Berkah di Pondok Al-Khoir hadir dalam bentuk ketenangan hati, kemudahan jalan hidup, dan ridha dari guru. Bahkan saat pulang ke kampung halaman, santri membawa pulang lebih dari ilmu: mereka membawa adab, akhlak, dan keteladanan.
Pondok Pesantren Al-Khoir Buntet Pesantren Cirebon adalah bukti nyata bahwa dalam kesederhanaan, ada kemuliaan. Bahwa dalam kesunyian ngaji dan khidmah, tersimpan cahaya berkah yang akan membimbing langkah seumur hidup.
Mari terus ngaji dengan rendah hati, berkhidmah dengan tulus hati, dan semoga Allah limpahkan berkah yang tak pernah henti.
Pondok Al-Khoir, tempat cahaya itu bermula