
Marhabanan: Tradisi Islam dalam Menyambut Kelahiran dan Momen Keagamaan
Pengertian Marhabanan
Marhabanan adalah tradisi umat Islam yang biasanya dilaksanakan dalam bentuk pembacaan shalawat, puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW, dan doa-doa tertentu. Istilah “marhaban” berasal dari bahasa Arab yang berarti “selamat datang” atau “selamat atas kedatangan”. Tradisi ini menjadi wujud ekspresi kegembiraan umat Muslim dalam menyambut momen-momen sakral seperti kelahiran Nabi Muhammad SAW, kelahiran bayi, aqiqah, khitanan, hingga acara syukuran lainnya.
Tujuan dan Makna
Tujuan utama marhabanan adalah sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan kepada Rasulullah SAW. Dalam acara ini, biasanya dibacakan syair-syair pujian yang terdapat dalam kitab Barzanji atau Simtud Durar, yang menceritakan sejarah hidup Nabi Muhammad SAW dari lahir hingga wafat.
Selain sebagai ibadah dan ekspresi spiritual, marhabanan juga memiliki fungsi sosial, yakni mempererat silaturahmi antarwarga serta memperkuat nilai-nilai keislaman di masyarakat.

Pelaksanaan Marhabanan
Tradisi ini biasanya dilakukan secara berjamaah, baik di masjid, langgar, musholla, atau rumah warga yang memiliki hajat. Acara dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan dengan pembacaan ayat Al-Qur’an, shalawat bersama, pembacaan kisah Nabi, ceramah agama, dan ditutup dengan doa. Dalam beberapa daerah, marhabanan juga disertai dengan pemberian nasi berkat atau makanan kepada para tamu.
Marhabanan dalam Konteks Budaya Lokal
Di berbagai wilayah di Indonesia, marhabanan memiliki ciri khas lokal yang berbeda-beda. Misalnya:
- Di Jawa Barat dan Banten, marhabanan sering diiringi dengan rebana dan diadakan sebagai bagian dari tradisi kelahiran anak.
- Di Kalimantan Selatan, tradisi ini disebut Maulid Habsyi dan menjadi ajang berkumpulnya masyarakat secara besar-besaran.
- Di Sulawesi, marhabanan kadang dikombinasikan dengan adat lokal, menunjukkan akulturasi antara Islam dan budaya setempat.

Nilai-nilai Positif dari Tradisi Marhabanan
- Memupuk rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW
- Menanamkan nilai-nilai keislaman sejak dini
- Mempererat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan umat Islam)
- Menghidupkan syiar Islam di tengah masyarakat
Penutup
Marhabanan bukan sekadar acara keagamaan, tetapi juga simbol kebersamaan dan kecintaan kepada Rasulullah SAW. Tradisi ini menjadi salah satu kekayaan budaya Islam Nusantara yang patut dijaga dan dilestarikan. Melalui marhabanan, umat Muslim di Indonesia tidak hanya memperkuat spiritualitas, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan budaya di lingkungan mereka.